Sunday 30 October 2016

Mengintip Aksi Leap of Faith di Film Assassin's Creed

Salah satu kemampuan yang dimiliki oleh seorang pembunuh dalam serial Assassin's Creed adalah terjun bebas yang diberi nama Leap of Faith. Lompatan tersebut benar-benar dilakukan di filmnya.

Mengintip Aksi Leap of Faith di Film Assassins Creed

Dalam sebuah video behind the scene (BTS) yang diunggah di situs YouTube, seorang stuntman bernama Damien Walters melakukan performa yang luar biasa. Ia melompat dari ketinggian 125 kaki atau sekitar 38 meter.

Lompatan itu disebut sebagai salah satu adegan terjun bebas tertinggi yang pernah ada yang dilakukan oleh stuntman berusia 35 tahun. "Dalam adegan, Michael Fassbender (tokoh utama Assasin's Creed) ceritanya terdesak dan mengharuskan untuk melompat Leap of Faith," ungkap Producer Patrick Crowley dalam video.

Leap of Faith

Normalnya, lanjut Crowley, adegan lompatan setinggi itu biasanya diserahkan pada karakter digital. Namun Walters mengatakan akan berusaha semampunya dan sebaik mungkin untuk melakukannya secara nyata.

Percobaan dilakukan sebanyak tiga kali. Yang pertama dari ketinggian 70 kaki atau 21 meter. Dari situ berlanjut menjadi 90 kaki atau 27 meter dan terakhir 125 kaki.

Hasilnya sangat bagus dan Walters mengatakan bahwa dirinya tidak apa-apa. Film Assassin's Creed rencananya akan tayang pada tanggal 21 Desember 2016.

Tuesday 25 October 2016

Pokemon Go Diprediksi Raup Rp 13 Triliun

Hanya dalam waktu satu bulan sejak diluncurkan, Pokemon Go telah mengantongi pundi-pundi hingga USD 200 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun. Jumlah ini pun diprediksi akan terus melonjak hingga mencapai USD 1 miliar atau setara Rp 13 triliun di akhir tahun 2016.

Pokemon Go Diprediksi Raup Rp 13 Triliun

Prediksi ini disampaikan oleh situs analis App Annie. "Sejauh ini, game ini (Pokemon Go-red.) bisa meraih prediksi kami USD 1 miliar dari awal bulan Juli dan melebihi pendapatan tahunan game mobile sebelum-sebelumnya," tutur Fabien-Pierre Nicolas, the Vice-President, Marketing & Communications App Annie dikutip detikINET dari Ubergizmo, Selasa (16/8/2016).

Nicolas menambahkan jika Pokemon Go paling tidak bisa bertahan sekitar tiga tahun di deretan top chart game mobile. Ia lantas mengambil contoh sejumlah game mobile populer lainnya, seperti Puzzle & Dragons, Clash of Clans, dan Candy Crush Saga.

Pokemon Go diyakini masih menyimpan potensi besar, mengingat game ini juga belum dirilis di semua negara, salah satunya China yang punya potensi market besar. Dengan hadirnya Pokemon Go di China, tentu bukan hal yang mustahil jika nantinya pendapatan akan melambung tinggi.

Seperti diketahui, meski game ini gratis Niantic Labs memberikan sistem in-app purchase di dalamnya. Para trainer -- sebutan pemain Pokemon Go -- bisa membeli bermacam barang menggunakan uang asli, seperti Poke Ball, Lure, Incense dan lainnya.

Di Indonesia, 100 Poke Coin -- mata uang di Pokemon Go -- setara dengan Rp 15 ribu, yang cukup untuk membeli 20 Poke Ball, atau sebuah Lure Module. Jadi, sudah jelas bukan dari mana pendapatan tersebut berasal? (mag/ash)

Thursday 20 October 2016

Pencipta Pokemon Go Digugat Warga

Meski tidak seramai di awal-awal peluncurannya, masih cukup banyak orang ketagihan main Pokemon Go. Namun karena dinilai membuat hidup mereka terganggu, pasangan ini memperkarakan developer Pokemon Go yakni Niantic ke pengadilan.

Pencipta Pokemon Go Digugat Warga

Dikutip detikINET dari Detroit Free Press, Selasa (16/8/2016), pasangan suami istri bernama Scott Dodich dan Jayme Gotts-Dodich yang tinggal di Detroit, Amerika Serikat ini menganggap pembuat Pokemon Go menghasilkan banyak uang dengan mengusik kehidupan sehari-hari banyak warga.

Pasalnya banyak Pokestops dan gym, tempat gamer mengumpulkan item, lokasinya berdekatan dengan properti pribadi. Mereka sendiri tinggal di dekat sebuah taman di mana ratusan gamer Pokemon berkumpul karena ada banyak Pokestops dan gym di sana.

Tidak hanya mereka yang terusik, para tetangga juga mengeluhkan hal yang sama. Saking kesalnya dan karena keluhannya tak juga ditanggapi, mereka memutuskan melakukan langkah hukum.

"Tidak ada lagi yang bisa tidur nyenyak. Bagaimana hal seperti ini bisa diterima? Mereka berkeliaran di halaman kami. Kami tidak lagi merasa aman," tulis mereka dalam gugatannya.

Gugatan didaftakan di pengadilan federal California yang menyasar Niantic serta Nintendo selaku pemilik perusahaan Pokemon. Mereka dituntut untuk meminta izin dulu jika akan meletakkan Pokestops atau gym di dekat properti pribadi.

Selain itu juga dituntut pembagian keuntungan dari pendapatan yang diraup Pokemon Go. Namun belum ada tanggapan dari para tergugat sejauh ini.

Memang munculnya Pokemon Go banyak dikeluhkan walau ada juga dampak positifnya, misalnya membuat gamer terdorong beraktivitas fisik. Beberapa negara bahkan sudah melarang gamer Pokemon berburu di area sensitif seperti di lokasi militer.

Saturday 15 October 2016

Catat! Ini Jadwal Open Beta Battlefield 1

Sebelum benar-benar siap dilepas ke pasaran, biasanya developer menghadirkan terlebih dahulu versi beta dari sebuah game. Tak ketinggalan Battlefield 1.

Catat! Ini Jadwal Open Beta Battlefield 1

Menurut informasi yang diumbar di situs resmi, versi beta dari Battlefield 1 akan dimulai pada tanggal 31 Agustus 2016. Itu artinya gamer bisa mencicipi permainan awal permainan Battlefield 1 secara gratis sebelum memutuskan apakah tertarik membelinya atau tidak.

"Open beta Battlefield 1 termasuk peta Sinai Desert, sebuah medan pertempuran terik yang berlokasi di timur El-Jifar. Dari pertempuran di jalan-jalan sempit di desa Bir el Mazar hingga pertempuran dengan pesawat terbang di ujung tebing, Anda harus membuat taktik di bukit pasir," demikian dikutip detikINET dari situs resmi Battlefield, Selasa (16/8/2016)

Tak hanya itu, open beta ini juga memberikan gamer akses dua mode permainan, yakni Conquest dan Rush dengan maksimal 64 pemain. Meski baru akan dibuka pada tanggal 31 Agustus 2016, member dari Battlefield Insider mendapat kesempatan untuk mengakses lebih dulu pada tanggal 21 Agustus 2016.

Battlefield 1 akan menghadirkan perang konvensional di masa Perang Dunia 1. Electronic Arts selaku pembuatnya berencana akan merilis game ini pada tanggal 21 Oktober 2016 untuk PlayStation 4 dan Xbox One.

Monday 10 October 2016

Cara Genjot Perfoma Pemasaran di Facebook

Pemasaran melalui Facebook semakin marak, seiring pesatnya pertumbuhan pengguna media sosial besutan Mark Zuckerberg itu, khususnya di Indonesia.

Cara Genjot Perfoma Pemasaran di Facebook

Facebook sendiri hingga kuartal pertama 2016, masih menjadi media sosial terbesar di Tanah Air. Pengguna aktifnya di Indonesia tercatat lebih dari 82 juta netizen.

Besarnya pengguna Facebook mendorong banyak orang menghasilkan peluang usaha secara online. Perkembangan ini, di antaranya, tampak dari semakin berkembangnya pelatihan atau seminar bertema Facebook Marketing.

Salah satunya adalah sesi seminar 'Crack Retargeting Funnel' yang diselenggarakan oleh Redience di Gedung Creative Centre, Puri Indah, Jakarta Barat.

Redience merupakan sebuah aplikasi karya anak bangsa untuk lebih memudahkan para pebisnis online menjalankan berbagai teknik pemasaran di Facebook.

Seminar Facebook marketing dibawakan oleh Founder Redience, yaitu, Iqbal Maulana dan Army Alghifari. Dua internet marketer ini berbagi kisah sukses serta berbagai studi kasus mengenai pemasaran melalui media sosial Facebook.

Seminar yang dihadiri lebih dari 100 pebisnis ini dihadirkan sebagai misi kelanjutan untuk mengedukasi para pebisnis online, profesional, maupun pengusaha yang baru merambah dunia digital agar lebih berkembang.

Dalam kesempatan ini, Iqbal Maulana menjelaskan tentang konsep Retargeting and Pixel sebuah fitur pemasaran Facebook.

"Dengan menggunakan teknologi pixel, kita dapat mengumpulkan target market sebagai custom audience, sebagai bahan untuk menganalisa, serta menjadi alat ukur untuk mengetahui tingkat konversi dan biaya yang lebih hemat, jika dibandingkan dengan metode pemasaran konvensional," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (16/8/2016).

Sementara Army Alghifari menambahkan, dalam internet marketing, manajemen data merupakan hal yang penting. "Karena dalam Facebook marketing tidak ada asumsi, segala hal dalam mengambil keputusan pada kampanye selanjutnya ditentukan dari kumpulan data," jelas Army.

Menurut mereka, acara seperti ini penting untuk membantu para pengusaha yang memiliki bisnis secara online, agar tersadar tentang pentingnya mempelajari data, khususnya manajemen Pixel Facebook. (rou/rou)

Wednesday 5 October 2016

Anak Ingusan Pun Bisa Jadi Presiden... Virtual

Jalan panjang nan terjal harus dilalui seseorang untuk menuju kursi presiden. Namun tidak demikian jika targetnya adalah presiden virtual, 'anak ingusan' pun bisa!

Anak Ingusan Pun Bisa Jadi Presiden... Virtual

Jadi presiden bukan sebatas mimpi! Ya, mungkin inilah salah satu latar belakang DewaNations dikembangkan para pembesutnya. DewaNations memang belum setenar Facebook, Twitter ataupun Path. Namun yang pasti, DewaNations merupakan salah satu media sosial bikinan anak bangsa yang cukup menarik perhatian.

Konsep segar memang coba ditawarkan layanan yang dibuat oleh Fairy Suryana, M. Darwiz serta Aby Fajar ini. Disebut sang pendiri, Fairy, DewaNations merupakan media sosial berbasis negara pertama di dunia.

"Sudah saatnya Indonesia memiliki sosial network app yang mendunia, yang digunakan oleh seluruh negara. Saya menawarkan konsep media sosial baru, yang berbeda dan yang belum ada di dunia. Yaitu sebuah konsep social network berbasis negara," ungkap Fairy kepada detikINET.

Layaknya sebuah negara virtual, DewaNations memilah member atau citizen sesuai dengan negara mereka berasal. Setiap negara dipimpin oleh seorang presiden virtual yang dipilih oleh rakyatnya melalui pemilu serentak di seluruh negara di DewaNations pada tanggal 16 juni setiap 2 tahunnya.


Begitu juga gubernur yang dipilih melalui pilkada serentak. Namun untuk menjadi walikota, member cukup membuat sebuah kota (layaknya membuat sebuah grup di Facebook), dan member tersebut otomatis menjadi seorang walikota.

Kenapa mau menjadi walikota? Pertama member akan lebih menonjol dibanding warga biasa karena dikenal sebagai pemimpin sebuah kota. Seorang walikota juga mempunyai kemampuan dan hak untuk mengedit atau menghapus posting warganya yang dianggap tidak pantas. Bahkan seorang walikota dapat memblok akun warga yang dianggap menyalahi ketentuan yang berlaku, dengan mengirim akun itu ke penjara virtual.


Akun warga yang diblok oleh presiden, gubernur, walikota atau pejabat pemerintahan lainnya akan ditandai dengan adanya jeruji besi di foto avatar member. Jadi seakan-akan member tersebut berada di dalam sebuah ruangan penjara.

Seperti layaknya permainan monopoli, member dapat keluar dan bebas segera dari virtual jail dengan membeli 'get out of jail free card' dengan membayar Rp 1.000 atau Rp 5.000 tergantung dari kesalahan yang dilakukan si member itu.

Dan agar penguasa tidak dapat memenjarakan member, seorang member dapat kebal hukum dengan menjadi VIP member atau kewarganegaraan khusus dengan membeli status kewarganegaraan tersebut dengan harga Rp 10.000 per bulan. Namun bukan berarti VIP citizen dapat sewenang-wenang melakukan kesalahan atau pelanggaran berat di kemudian hari.


"Sebetulnya konsep ini sudah ada di otak saya sejak tahun 2003, malah saya sempat membuat beberapa dummynya. Namun baru pada tahun 2013, atau 10 tahun kemudian, saya baru menyempatkan diri untuk mengembangkan ide ini bersama tim developer saya," kata Fairy.

Saat ini DewaNations baru dapat dinikmati oleh pengguna Android. Namun jika user menelisik ke Google Play Store nama yang dipakai aplikasi ini adalah 'Dewa: The New Social Network' yang baru dirilis dalam versi beta sekitar bulan Juni lalu.

"Jadi pengguna masih relatif sedikit yaitu sekitar 850 pengguna, mengingat kami baru akan memasarkan aplikasi kami ini bulan depan (September), yaitu ketika versi web based-nya telah rampung. Dengan versi web, member dapat menggunakan DewaNations di PC atau laptop maupun di browser-browser smartphone. Sedangkan versi iOS nya akan rampung sekitar 5 bulan lagi," Fairy melanjutkan.

Fitur-fitur

DewaNations sebagai aplikasi medsos juga memiliki fitur pada umumnya, seperti pencarian teman, add friend, menulis status, sharing foto, video, berita dan lain-lain. Namun di luar fitur standar tersebut, DewaNations juga memiliki fitur-fitur unik yang diklaim belum ada di platform sosial media lainnya di dunia.

Berbeda dengan Facebook dan sosial media lainnya, member atau citizen DewaNations dipilah-pilah sesuai dengan negara mereka berasal. Selain mencari teman lama, teman baru dan kerabat, member juga dapat berkunjung ke seluruh negara di dunia ini dan menikmati indahnya foto-foto tujuan wisata, mengetahui kultur budaya, makanan tradisional, musik lokal hingga teknologi dan inovasi yang berasal dari negara-negara itu.


Dan semua itu dapat dengan mudah di-share (add topic) dan diakses oleh dengan sistem pengkategorian yang mudah ditelusuri oleh pengguna yang terdapat pada 5 sektor (kategori) di DewaNations, yaitu sektor Society, Economy, Knowledge, Attractions dan sektor Politics

Member atau citizen DewaNations dapat menelusuri mulai dari negara, propinsi hingga kota-kota. Informasi mengenai propinsi itu tersaji di State Dashboard seperti lokasi tujuan wisata, kultur budaya hingga makanan tradisional, musik lokal dan data penduduk lokal mengerucut hingga tingkat propinsi yang terdiri dari kota-kota.

Masih ada beberapa fitur yang telah rampung dikembangkan tim DewaNations namun masih menunggu waktu yang tepat untuk diaktifkan. Seperti fitur Local Marketplace, Election Day, Political Party, Times Capsule Project dan lain-lain. Sebab saat ini Fairy dkk masih berkonsentrasi di pengembangan platform dan akan memulai marketing pada bulan September 2016.


Hambatan pastinya ada, khususnya ketika awal sekali aplikasi ini dibangun. Mengingat ini inovasi baru, mereka kesulitan mendapatkan acuan yang dapat mempermudah mengembangkan aplikasi buatannya, baik engine dan UI serta UX-nya.

"Kesulitan kami hadapi ketika harus merealisasilan ide saya yang begitu kompleks menjadi suatu sistem yang mudah dan dapat dijalankan (simplify) merupakan suatu tantangan tersendiri. Agar sedikit mempermudah tim dalam mencerna dan mengerti ide saya, saya mendesain sendiri UI dan UX-nya," pungkas Fairy. (ash/fyk)